gbv-hero-banner-project_id

Proyek Inisiatif GBV

Latar Belakang

Proyek Inisiatif GBV

Proyek Inisiatif GBV, dibawah Democratic Governance and Poverty Reduction Unit (DGPRU) UNDP Indonesia, membuat terobosan baru dalam perjuangan melawan kekerasan berbasis gender (GBV) yang difasilitasi oleh teknologi. Dengan memanfaatkan keahlian dari Korean National Police Agency (KNPA), proyek ini meningkatkan kemampuan investigasi dan dukungan penegakan hukum untuk mengatasi kekerasan seksual di internet dengan pendekatan yang berpusat pada penyintas. UNDP Indonesia memainkan peran penting dalam memfasilitasi koordinasi antar divisi di kepolisian, memperkuat kolaborasi antar kementerian terkait, dan bermitra dengan organisasi masyarakat sipil. Kegiatan utama yang dilakukan meliputi pelatihan teknik investigasi GBV secara online, membangun sistem pelaporan dan respons polisi yang berpusat pada korban, dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui materi pendidikan. Pemangku kepentingan utama adalah Bareskrim Polda Metro Jaya dan Unit Cybercrime Polri. Misinya jelas: merevolusi teknik investigasi GBV online, membangun sistem pelaporan dan respons yang berpusat pada korban, dan mendidik masyarakat untuk mengatasi kekerasan seksual di internet di Indonesia.

Tujuan:

Proyek ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas Polri dan Polda Metro Jaya dalam menangani meningkatnya kekerasan seksual di internet melalui pendekatan yang berpusat pada penyintas, khususnya di bidang-bidang berikut:

  1. Teknik investigasi kekerasan seksual di internet
  2. Terwujudnya sistem pelaporan dan respon polisi yang berpusat pada korban serta mekanisme perlindungan korban yang efektif.
  3. Peningkatan kesadaran masyarakat dan pengembangan materi pendidikan.

Pendekatan Kesetaraan Gender

  1. Proyek ini memanfaatkan pembelajaran dari Korean National Police Agency (KNPA) dan menekankan pendekatan yang berorientasi pada korban dengan meningkatkan kemampuan investigasi dan dukungan lembaga penegak hukum untuk mengatasi kekerasan seksual di internet dengan cara yang berpusat pada penyintas, melalui pelatihan dan diskusi online.
  2. Proyek ini memfasilitasi koordinasi antar-divisi di kepolisian (seperti memperkuat kolaborasi antara unit dukungan perempuan dan anak dan unit khusus kejahatan dunia maya), memperkuat koordinasi antar Kementerian terkait, dan kolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil melalui serangkaian kegiatan berbagi pengetahuan dan peningkatan kapasitas:
  3. Proyek ini mendukung pengembangan teknik investigasi GBV secara online.
  4. Pembentukan sistem pelaporan dan respon polisi yang berpusat pada korban serta mekanisme perlindungan korban yang efektif.
  5. Pengembangan materi pendidikan.

Hasil yang diharapkan:

icon-output1-id
Output 1:
Pertukaran pengetahuan difasilitasi untuk kepolisian nasional/daerah dan pemangku kepentingan terkait tentang cara memerangi GBV di ranah digital.
icon-output2-id
Output 2:
Kapasitas kepolisian nasional/daerah dan pemangku kepentingan terkait diperkuat dalam tiga bidang utama: teknik investigasi kekerasan seksual di internet; Pembentukan sistem pelaporan dan respons polisi yang berpusat pada korban serta mekanisme perlindungan korban yang efektif; Peningkatan kesadaran masyarakat dan pengembangan materi pendidikan.
icon-output3-id
Output 3:
Koordinasi dan kolaborasi dibina antara Kepolisian, Kementerian terkait, dan pemangku kepentingan terkait lainnya melalui mekanisme respon terpadu dalam penanganan kekerasan seksual di internet dan perlindungan para penyintasnya.